jason mraz

Minggu, 14 Desember 2014

Hai Petinggi Negeri

CERMIN UNTUK PETINGGI NEGERTI
OLEH: WINDY ROFIKIRANA

Kebanyakan masyarakat berpikir bahwa petinggi negeri adalah orang-orang besar yang mengubah keadaan negeri menjadi lebih baik. Mereka dapat mensejahterakan kehidupan rakyatnya, mengubah kesengsaraan menjadi kemakmuran, dan mewujudkan semua cita-cita rakyatnya. Mereka memiliki derajat yang tinggi, bahkan imu yang mereka miliki jauh sekali dengan kami para rakyatnya yang mengharap secercah kehidupan yang lebih baik.
Namun, pada kenyataannya dapatkah mereka lihat keadaan rakyat yang jauh dari harapan itu?. Lihat saja yang miskin makin miskin yang kaya makinlah kaya. Anak-anak penerus perjuangan bangsa mereka tak punya apa-apa, ilmupun sulit didapat, mengapa seperti ini? Karena banyak sekali mereka yang tak dapat kesempatan untuk menduduki bangku sekolah. Tak hanya itu, angka pengangguran di negeri ini pun semakin lama semakin meningkat. Sebetulnya, mereka yang telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang biasanya lebih membutuhkan yang pendidikannya tinggi pun masih saja sulit, banyak sarjana-sarjana nganggur.
“Ada apa dibalik ini? Apakah para petinggi negeri tidur? Tidakkah mereka bekerja?” rakyat memandang kalian terlibat kedalam kasus-kasus yang tak sepantasnya. Mengapa harus korupsi? Bukankah kalian digaji bergitu besar? Jauh sekali dengan kami rakyatmu ini. Kalian berlaku seperti sutradara yang menjadi dalang untuk bagaimana negeri ini jadinya, kalian juga seperti penulis skenario yang mengatur jalannya, konflik, serta klimaks di negeri ini.
Kami, rakyat Indonesia bawakan untuk kalian cermin. Tak perlu bingung untuk apa cermin ini, karena cermin memiliki filosofi yang bagus. Cermin adalah tempat untuk introspeksi diri, cermin itu jujur karena jika kita bercermin, maka kita akan melihat potret kehidupan diri kita sesuai dengan keadaan yang ada. Cermin memiliki karakteristik bersedia menerima dan memperlihatkan apa adanya. Untuk itu, hal ini dapat dimaknai sebagai pribadi yang memiliki sifat-sifat, seperti sederhana, jujur, objektif, jernih, dan lain-lain. Cermin menerima kapanpun dalam keadaan apapun. Cermin memiliki sifat tidak pernah piih-pilih, siapa saja yang mau bercermin pasti diterima. Artinya cermin memiliki sifat tidak pilih kasih, tidak membeda-bedakan, atau tidak pernah deskriminitif. Dan satu lagi, cermin itu pandai menyimpan rahasia, Cermin tidak pernah memperlihatkan siapa yang telah bercermin kepadanya, baik yang bercermin itu kondisinya baik atau buruk. Berarti cermin memiliki sifat pandai menyimpan rahasia.
Untuk para petinggi negeri, kami ingin kalian bercermin agar kalian bisa mengintrospeksi diri, agar kalian bersikap adil, jujur, tidak pilih kasih, dan kalian dapat menyimpan rahasia-rahasia negeri ini. Ubahlah negeri ini jauh lebih baik. Kalian tak perlu berperang kan? Tidak seperti para pejuang dahulu yang mesti siap mengorbankan nyawanya demi negeri ini. Kalian cukup gunakan kepala, hati dan tangan kalian untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik, agar kami sejahtera. Jangan khawatir, kami disini juga ikut berjuang bersama kalian, cukuplah kalian memberikan anak-anak Indonesia bangku pendidikan, memberikan banyak peluang untuk kami bekerja. Namun yang terpenting adalah jauhi skandal-skandal, kasus-kasus yang memperburuk citra kalian, memperbusuk harum negeri ini. Mari kita sama-sama bangun dan berjuang meneruskan perjuangan pahlawan kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar