MENGAPA
HARUS BELAJAR FILSAFAT ILMU?
Di tengah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai semakin menajamnya
spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Sebab dengan
mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan
tidak terperangkap kedalam sikap arogansi intelektual. Hal yang lebih
diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di kalangan ilmuwan, sehingga mereka
dapat saling mengarahkan seluruh potensi keilmuwan yang dimilikinya untuk
kepentingan bersama umat manusia.
Mahasiswa
sebagai bagian dari civitas
akademika diharapkan memiliki penguasaan yang baik atas bidang ilmu yang
ditekuni untuk selanjutnya memanfaatkan ilmu tersebut, baik untuk pengembangan
kehidupan dirinya maupun kehidupan masyarakat pada umumnya. Penguasaan ilmu
bukan hanya menyangkut penguasaan konsep-konsep serta teori-teori keilmuan
dalam bidangnya masing-masing, akan tetapi juga landasan pemahaman mengenai
hakikat ilmu, objek kajian dari ilmu yang dipelajari, metode untuk pengembangan
ilmu tersebut, serta kaidah-kaidah moral dan etika mengenai untuk apa ilmu itu
harus dimanfaatkan. Atas dasar itulah filsafat ilmu memiliki peranan penting
dalam pembentukan kepribadian calon-calon ilmuwan pada umumnya.
Sebelum membahas
pentingnya belajar filsafat ilmu, saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu
filsafat. adalah studi tentang
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan
dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan
ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi,
mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Seseorang yang mendalami
bidang falsafah disebut "filsuf".
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia
merupakan kata serapan dari bahasa aranb فلسفة. Kata filosofi
yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Arti harafiahnya adalah seorang "pencinta
kebijaksanaan" atau "ilmu". Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki
suatu bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja. Filsafat senantiasa
mengajukan pertanyaan tentang seluruh kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu
mempersoalkan hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada,
bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk filsafat itu sendiri.
Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu
gejala atau segala hal yang ada. Artinya, filsafat merupakan landasan dari
sesuatu apapun , tumpuan segala hal, jika salah tentulah berbahaya, sedikitnya
akan merugikan. Apabila kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan sebuah pohon
maka filsafat adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan langsung dengan
sumber kehidupan pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan
buah menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, ilmu
pengetahuan berhubungan dengan apa yang terlihat atau yang biasa disebut
menggejala atau mewujud. Terlebih lagi kaum awam, ia hanya dapat melihat
sesuatu secara langsung atau yang berhubungan secara langsung, khusunya menjawab
kebutuhan nyata dirinya sendiri.
Dalam perbincangan lebih nyata, filsafat mempersoalkan dan membicarakan
kembali akar masalah, baik berdasarkan ilmu pengetahuan maupun pemahaman lain.
Jadi, filsafat menyadarkan manusia terhadap apa yang sudah biasa diyakini,
digauli, digunakan, dan dilakukannya. Hal ini penting! Sebagai contoh pada
Matematika ,”Mengapa 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4?” Umumnya, orang percaya
begitu saja, bahkan mempercayainya apa yang dikatakan orang lain, seperti guru
atau orang tua dan kakaknya. Jawaban yang sebenarnya adalah adanya kesepakatan
bahwa sebutan angka 5 lebih tinggi nilainya daripada 4. Dengan catatan, angka
berikutnya lebih tinggi dari pada angka sebelumnya. Filsafat mengatakan,”
Ingatlah di balik matematika itu ada suatu kesepakata, jika kesepakatannya
tidak demikian, belum tentu 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan
filsafat tidak berarti bahwa filsafat itu tak memiliki hubungan apa pun juga
dengan kehidupan nyata setiap hari. Kendali tidak memberi petunjuk praktis tentang bagaimana bangunan yang
artistic dan elok, filsafat sanggup membantu manusia dengan memberi pemahaman
tentang apa itu artistic dan elok dalam kearsitekturan sehingga nilai keindahan
yang diperoleh lewat pemahaman itu akan menjadi patokan utama bagi pelaksanaan
pekerjaan pembangunan tersebut.
Filsafat menggiring manusia kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ketindakan dan perbuatan yang
konkret berdasarkan pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
1. Secara umum manfaat filsafat :
·
Filsafat
membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
·
Filsafat
membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
mendasar.
·
Filsafat
membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin
kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan
sebagian dari kebenaran.
·
Filsafat
mengembangkan kemampuan kita dalam:
o
menalar secara
jelas
o
membedakan
argumen yang baik dan yang buruk
o
menyampaikan
pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
o
melihat sesuatu
melalui kacamata yang lebih luas
o
melihat dan
mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
·
Dengan
mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan
tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh filsafat
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan
karya seni.
·
Filsafat
memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita
sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa
mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita,
tetapi filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan yang lebih
kreatif dalam mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan
cara lain.Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan
mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan
pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya ini
merupakan ciri dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.
2. Secara khusus manfaat filsafat ilmu :
Filsafat ilmu merupakan salah
satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak
bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
·
Sebagai alat mencari
kebenaran dari segala fenomena yang ada.
·
Mempertahankan,
menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
·
Memberikan
pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
·
Memberikan
ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
·
Menjadi sumber
inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut Agraha
Suhandi (1989)
·
Filsafat ilmu bermanfaat untuk
menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup
menjadi lebih
baik
·
Filsafat ilmu bermanfaat untuk
membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal
(berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan
kita.
·
Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan
kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan
sehari-hari. Orang yang
hidup secara
dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat
pemecahannya.
·
Filsafat ilmu memberikan pandangan yang
luas, sehingga dapat membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat
dan mementingkan
kepentingan dan
kesenangan diri sendiri).
·
Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir
secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada
pandangan umum,
percaya akan
setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa
yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita
mencari kebenaran.
·
Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar,
baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan
lainnya, seperti
sosiologi, ilmu
jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
·
Filsafat ilmu bermanfaat sebagai
pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh
dengan berbagai
mitos dan mite,
melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu. Filsafat ilmu
membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
·
Filsafat ilmu membantu agar seseorang
mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
·
Filsafat ilmu memberikan landasan
historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang
ditekuni.
·
Filsafat ilmu memberikan nilai dan
orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
·
Filsafat ilmu memberikan petunjuk
dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan
antara logika, rasio,
pengalaman, dan
agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai
hidup yang sejahtera.
·
Filsafat ilmu memberikan pendasaran
logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus
dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan
dipergunakan secara umum.
Bagaimana pentingnya filsafat dipelajari oleh mahasiswa?
Saya adalah seorang mahasiswa, dan kebetulan sekali di semester III ini
saya belajar filsafat, saya tidak begitu paham ketika belajar filsafat. Namun,
perkataan dosen saya yang mengatakan bahwa jika kita belajar filsafat maka kita
akan menjadi manusia yang seutuhnya. Maka timbulah rasa ingin tahu saya
terhadap filsafat, dan ternyata memang filsafat itu penting karena banyak
sekali manfaatnya. Berikut adalah manfaat mahasiswa belajar filsafat.
·
Dengan
mempelajari filsafat, mahasiswa diharapkan dapat bersikap kritis terhadap
berbagai macam teori yang dipelajarinya.
·
Mempelajari
filsafat ilmu mendatangkan kegunaaan bagi para mahasiswa sebagai calon ilmuwan
untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan
mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa mengetahui pemahaman yang utuh
tentang imu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam
proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
·
Mempelajai
filsafat ilmu memberikan manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja,
pasti mereka ihadapkan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk
memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
·
Membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional dalam mengemukakan opini dan argumentasi
yang dikemukakan.
·
Mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan. Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam
isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
·
Mengajarkan
cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat
ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu
membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang bermasyarakat,
mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam
filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya pandai dalam teori saja tapi
harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat.
Referensi
terkait:
http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/pentingnya-belajar-filsafat-ilmu-bagi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kata_serapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar